 |
| Gubsu H Gatot Pujo Nugroho diskusi bersama pimpinan organisasi buruh, petani, nelayan, usaha kecil dan penarik becak yang tergabung dalam Aliansi Kedaulatan Rakyat (AKAR). |
Di awali dengan makan siang bersama di ruang terbuka, Gubsu dan para aktivis membahas berbagai persoalan yang dihadapi kaum marginal di Sumut. Gubsu bahkan secara terbuka mengakui tetap membutuhkan dukungan dan masukan para aktivis pergerakan untuk memajukan Sumatera Utara.
Gubsu hadir didampingi Kadis Pertanian H M Roem dan Kadis Perikanan dan Kelautan OK Zulkarnain. Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab dan banyak diselingi canda tawa tersebut hadir pula pentolan gerakan petani Indonesia yaitu Henry Saragih, Ketua Umum DPP Serikat Petani Indonesia yang juga Koordinator Umum Gerakan Petani Internasional, La Via Campesina.
Pembicaraan diawali Henry yang berbagi pengamatannya tentang sistem pertanian negara-negara lain, termasuk pengalamannya dari kunjungan ke Venezuella. Henry kemudian mengungkapkan rasa syukurnya atas proses Pilkada di Sumut yang berlangsung kondusif dan tidak menyisakan perpecahan dan kisruh.
Di Sumut ini persatuan sesama ormas perlu terus dijaga. Jangan seperti daerah lain yang gara-gara persoalan yang tidak prinsipil, banyak yang dikorbankan. Henry juga mengajak para pimpinan organisasi buruh maupun petani dan nelayan jangan hanya selalu menuntut namun juga harus mendengarkan pemimpin. �Sebagai masyarakat buruh petani dan nelayan yang banyak mengajukan tuntutan, ada baiknya juga mendengarkan arahan pemimpin,�
Henry mengakui pada era kepimpinan Gatot saat ini para aktivis sudah memiliki pengalaman berhubungan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah. Sesuatu yang pada masa sebelumnya sulit terjadi.
Dalam sambutannya, Gatot mengucapkan terimakasih atas dukungan berbagai yang ikut menciptakan suasana damai selama proses pilkada. �Kalau ketika pemilihan lalu, kami sudah didukung, maka ke depannya tentu kami juga masih perlu dukungan dari teman-teman semua. Koordinasi seperti ini penting dilakukan untuk mewujudkan cita-cita bersama, masyarakat Sumut yang sejahtera,� ujar Gubsu.
Gubsu kemudian menyebutkan pemerintah perlu dukungan para aktivis untuk mensukseskan berbagai program pemerintah diantaranya program ketahanan pangan. �Ketahanan pangan yang ngin kita wujudkan bukan hanya sekedar memenuhi ketersediaan pangan, namun juga mewujudkan kedaulatan pangan,� imbuh Gubsu.
Selanjutnya Gubsu banyak mendengarkan berbagai masukan dari para aktivis organisasi petani, nelayan, buruh, usaha kecil dan penarik becak.
Diskusi pun bergulir dengan pembahasan isu-isu penting terkait persoalan pertanahan, perburuhan, degradasi linkungan yang berdampak bagi petani dan nelayan, pasar tradisional modern bagi pedagang kecil dan temat mangkal para penarik becak.
Ketua Serikat Nelayan Indonesia, Rizal dalam kesempatan tersebut mengabarkan bahwa bantuan kapal dari program Inkamina yang diterima kelompoknya berhasil melalui pelayaran perdana dengan hasil tangkapan 1,1 ton selama sepekan. Rizal juga mengungkapkan berbagai keluhan nelayan diantaranya kesulitan mendapakan bahan bakar untuk melaut dan masih banyak pelanggaran nelayan besar dengan alat tangkap yang merusak ekosistem.
Dalam diskusi selama tiga jam, Gubsu mencatat berbagai usulan para aktivis dan untuk persoalan yang dikeluhkan, Gubsu langsung meminta Kepala Dinas terkait segera mencarikan solusinya. Pertemuan itu pun ditutup dengan berbagai kesepakatan, diantaranya melanjutkan agenda pertemuan serupa bersama para aktivis yang akan dilakukan secara periodik setiap dua bulannya. (zul)
http://indonesia.kini.co
0 komentar :
Posting Komentar