Home » , » Neoliberalisme dan Lingkaran Kemiskinan

Neoliberalisme dan Lingkaran Kemiskinan

Written By PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN on Minggu, 23 November 2014 | 12.15

neoliberalisme

Kemiskinan yang meluas di negara kita bukan disebabkan rakyat malas atau enggan bekerja. Tapi, sesungguhnya merupakan akibat dari suatu kebijakan yang didesakkan para kapitalis global pada negara-negara dunia ketiga, seperti Indonesia. Kebijakan global itu dikenal dengan paham neoliberalisme. Agenda neoliberalisme dapat berjalan lewat kaki-tangan mereka yang ada di pemerintahan.

Paham neoliberalisme merupakan kelajutan dari paham liberalisme klasik yang digagas ekonom Inggris Adam Smith lewat karyanya The Wealth of Nations (1776). Kata neo merujuk pada bentuk baru aliran ekonomi lama yang digagas Adam Smith tersebut. Smith menggagas penghapusan intervensi pemerintah dalam ekonomi. Perdagangan dan persaingan bebas adalah cara terbaik bagi ekonomi nasional untuk berkembang. Teori ini melahirkan ideologi yang dikenal dengan nama kapitalis (capitalist).

emnb_81_5160982
Ekonomi model liberalisme inilah yang menjadi dasar bagi ekonomi Amerika pada tahun 1800-an sampai awal 1900-an. Tapi, konsep tersebut akhirnya runtuh saat bencana depresi (The Great Depression) melanda dunia tahun 1930-an, sekaligus menghempaskan sistem itu. Semenjak terjadinya kemerosotan perekonomian dunia di tahun 1929-1932, teori individualistik ini digugat dan melahirkan teori baru melalui buku yang ditulis John Maynard Keyness berjudul General Theory of Employment, Interrest and Money, inti teori ini menegaskan perlunya intervensi negara untuk menstabilkan perekonomian.

Keberhasilan Perdana Menetri Margaret Teacher melakukan reformasi perekomian di Inggris tahun 1980, menghilhami munculnya kembali faham individualistik dengan nama baru neoliberalisme. Dua tokoh yang menjadi dedengkot neoliberalisme adalah Milton Friedman dan Frederick von Hayek. Mereka menggangap negara sebagai penghalang berjalannya mekanisme pasar bebas, dengan demikian penghalang terwujudnya pertumbuhan ekonomi (economic growth).

Para penganut paham ekonomi neoliberalisme percaya bahwa pertumbuhan ekonomi dicapai sebagai hasil normal dari �kompetisi bebas�. Kompetisi yang agresif adalah akibat dari kepercayaan bahwa �pasar bebas� adalah cara yang efisien dan tepat untuk mengalokasikan sumber daya alam rakyat yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia. Harga barang dan jasa selanjutnya menjadi indikator apakah sumber daya telah habis atau masih banyak. Kalau harga murah itu berarti persediaan memadai. Jika harga mahal artinya produknya mulai langka. Harga tinggi maka orang akan menanam modal kesana.

Keputusan individual atas interes pribadi diharapkan mendapat bimbingan dari invisible hand, sehingga masyarakat mendapat berkah dari ribuan keputusan individual tersebut. Pada akhirnya kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang tersebut akan menetes (trickle down) pada anggota masyarakat yang lain. Oleh karena itu segelintir orang tersebut perlu difasilitiasi dan dilindungi, kalau perlu jangan dipajaki.

Sumber: islampos
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar



 
Support : Link | Link | Your Link
Copyright © 2017. DPD PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN - All Rights Reserved