Home » , » Ustadz dan Kiyai Haji

Ustadz dan Kiyai Haji

Written By PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN on Senin, 18 Mei 2015 | 11.33

Teringat kejadian berkesan sekitar tahun 2009 di acara teman berpangkat yang mengaqiqahkan anaknya. Terkesan mewah, di ruangan rumahnya yang luas, para undangan duduk bersila. Tepat di sebelah saya seorang lelaki setengah baya bersorban, berjanggut panjang dengan aroma minyak misik yang
agak menyengat. Dia tersenyum pada saya, seraya menyodorkan tangannya. "Nama saya Kiyai Haji bla.bla.bla...," ucapnya penuh percaya diri. Saya tersenyum melihat caranya memperkenalkan diri. Mengingat gelar Kiyai Haji bukan diperoleh dari akademi, tanpa sertifikat. Lebih bermakna pengakuan orang lain terhadap kealiman dan kesholehannya. Disamping penghormatan karena dilihatnya mulai nampak tua.

"Kalau kamu siapa ?.."tanyanya kemudian. 

"Saya Antho seorang penjual jasa di Bandara". 

"Ooh ...," responnya tanpa memandang ke saya. Tatapan matanya menyapu para undangan yang semakin banyak memenuhi ruangan.

"Antho yah ?...". Saya mengangguk walau ada kesan lucu. Setelah tahu umur beliau tidak lebih tua dari saya.

Waktupun bergulir. Sekian daftar acara mulai terselenggara. Tiba giliran beliau Sang Kiyai Haji berceramah. Hingga selesai kami pun makan bersama. Bersila melingkar dalam ruangan, bersama yang lainnya, memenuhi serambi luar. Beliau tetap duduk di sebelah saya. Kami saling beramah tamah namun satu hal yang tidak saya duga, tiba-tiba beliau menyerahkan microphone ke saya.

"Coba dong, Antho berbagi cerita agar kami semua bisa mendengar," pintanya yang kemudian saya maklumi karena rupanya ada bisikan permintaan dari tuan rumah. 

Setelah berpikir sejenak, akhirnya saya pun mulai berkisah.

Begini..."Suatu sore seorang Imam Masjid seperti biasa selepas memimpin Sholat Ashar berjama'ah, Ia duduk di teras sambil membaca kitab. Diliriknya ada remaja putra dengan wajah basah Wudhu melangkah ke pintu Masjid. Terpaku beberapa saat seperti sedang mengingat-ingat sesuatu, tak kunjung melangkahkan kakinya masuk ke dalam Masjid. 

Sang Imam datang menghampirinya. "Kenapa bengong ," tanya Sang Imam. 

"Saya lagi menghapalkan do'a masuk Masjid, Pak. Padahal tadi siang sudah bisa, tapi sekarang malah lupa. Saya cuma ingat awal melangkah masuk dengan kaki kanan lalu keluar dengan kaki kiri," jelas si pemuda tersipu malu.

Gantian Sang Imam yang tertunduk lalu memeluk anak muda itu erat- erat. Tubuhnya bergetar, ada tangisan yang tersedak. "Terima kasih anak muda. Saya sudah bertahun-tahun keluar masuk Masjid. Tapi tak sekalipun mengamalkan do'anya. Apalagi lengkap dengan adabnya. Sungguh sunnah yang sangat sederhana ini belum saya amalkan," ujar Sang Imam.

Demikian saya mengakhiri sebuah cerita.
Semua yang hadir masih memandangi saya, seakan ada yang belum terselesaikan.

"Ada yang berkenan menyampaikan isi do'a masuk dan keluar masjid," tanya saya lagi. 

Semua yang hadir diam, beberapa diantaranya saling beradu pandang. Pelan-pelan saya colek Sang Kiyai Haji di sebelah. "Tolong diajarkan Pak Kiyai Haji kepada jamaah yang hadir, bagaimana bunyi do'a tersebut berikut adabnya," bisik saya perlahan.

Tapi, lagi-lagi lelaki bersorban itu malah
mematikan microphone yang saya serahkan kembali padanya. Para undangan berpamitan satu persatu kepada tuan rumah. Begitu juga dengan saya. Namun Sang Kiyai Haji sempat juga menjumpai saya di tempat parkir dan berkata," Terima kasih yah Ustadz Antho". Saya mengangguk dan kembali tersenyum. Seketika hati saya berkata," betapa nurahnya gelar Kiyai Haji dan Ustadz. Terlebih bagi mereka yang menjadikanya sebagai sumber mata pencarian.

Tapi segera saya perbanyak beristighfar sepanjang perjalanan pulang.

Catatan:

Dari Abu Humaid atau dari Abu Usaid dia berkata: Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda:

�Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia membaca, �Allahummaftahli abwaaba rahmatika� (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila keluar. Hendaknya berdo'a �Allahumma inni as-aluka min fadhlika (Ya Allah, aku meminta kurnia-Mu).� (HR. Muslim. 713).

By: Antho Bandara
17 Mei 2015 jam 21.05






Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar



 
Support : Link | Link | Your Link
Copyright © 2017. DPD PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN - All Rights Reserved