Tembok Cina dibangun selama ratusan tahun, lima dinasti.
Orang yang pertama kali ikut membantu pembangunannya, tak mampu melihat hasil akhirnya. Betapa indah dan mengagumkan. Betapa gagah melewati 2000 tahun tanpa tanda-tanda kerobohan.
Kawan, dakwah itu seperti Tembok Cina.
…
Tak ada jaminan para kadernya akan melihat Bangunan Kemenangan saat mereka masih hidup. Bisa jadi, Bangunan itu baru jadi saat mereka telah pergi. Berkalang tanah, tak bernapas lagi.
Kita bekerja, kita berdakwah bukan untuk melihat kemenangan. Tapi untuk memperjuangkan kebenaran. Siapa yang peduli kita sudah mati saat dakwah ini menang? Jika itu yang
harus terjadi, terjadilah.
Kita tetap akan jadi pilar-pilarnya.
Pondasi-pondasinya.
Jembatan-jembatannya.
Kitalah yang akan mengantarkan dakwah ini jaya. Tanpa pernah takut tak menikmati hasilnya. Lillahi Ta'ala!
0 komentar :
Posting Komentar