Home » , » Catatan Perjalanan Seorang Kader Dakwah

Catatan Perjalanan Seorang Kader Dakwah

Written By PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN on Kamis, 18 Februari 2021 | 13.57



Kyia berusia senja (kurang lebih 75 tahun) yang aku kunjungi hari ini memberi kesan yang mendalam tentang PKS dalam perjalanan studi banding ke sebuah pesantren.

Awal melihat Beliau, tidak berbeda dengan kyai - kyai pesantren salafiyah secara umum. Jubah bersih, mngenakan serban, jenggot terawat, wajah berseri serta berwibawa di tambah tongkat mengkilat yg menarik.
Percakapan kami mulai dengan berbagi informasi tentang perkembangan pesantren saat ini.

Diujung pembicaraan aku tertarik melihat di dalam roster ada materi Ghazwul Fikri dan shurotul Islami. Dengan hati - hati akupun bertanya tentang materi tersebut. Diluar dugaanku wajah yang kuanggap di awal seorang Sufi yang kurang menghiraukan urusan duniawi ternyata dengan wajah yang berubah semangat menceritakan bahwa beliau lah yang menyampaikan materi tersebut. 

Jiwa pergerakannya berkobar menceritakan keadaan umat Islam saat ini di berbagai belahan dunia.
Ghazwul Fikri adalah perang pemikiran yang dihembuskan syaiton melalui tentara - tentara syaithon dari kalangan manusia. Sehingga timbul fikroh - fikroh yang tidak sesuai dengan Agama Islam sebagai agama yang lurus, dalam hal ini termasuk di dalamnya sekulerisme, orientalisme,san lain sebagainya.

Shurotul Islam adalah materi yang awalnya ditujukan untuk orang - orang yang belum mengenal Islam yang lurus. Namun karena umat Islam sendiri banyak yg belum mengenal Islam yang kaffah, sehingga materi tersebut dibutuhkan juga kalangan Islam itu sendiri.
Kembali kpd kyai, begitu mahirnya beliau menceritakan tentang keberadaan PKS dan pembinaan kadernya melalui muwashafat dan juga pembinaan ruhiyah melalui qiyamullail, shaum sunnah, dzikir Al ma'tsurat, tilawah, infaq, serta pemenuhan keilmuannya. Termasuk kepedulian PKS terhadap dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan ummat.

Dari semua pembicaraan kami, yang paling berkesan di hatiku adalah walaupun beliau bukan seorang kader PKS namun pemikiran dan kepahamannya sudah cukup mengatakan Engkau lah guruku seorang kader PKS yang tidak tercatat namun terbentuk secara alami sesuai fitrah seperti yang aku fahami. Semoga mutiara - mutiara terpendam seperti ini selalu ada di berbagai tempat utk menopang dakwah PKS. Karena aku yakin masih banyak diluar sana orang - orang yang secara fisik tidak bersentuhan dengan PKS sebagai partai dakwah, namun secara pemikiran sejalan dengan apa yang diperjuangkan oleh PKS sebagai partai yang rahmatan lil'alamin.
Allahu 'alam bisshawabi.

Nabila Ansoriah
Kabid Kaderisasi PKS Padangsidimpuan
17 Februari 2021
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar



 
Support : Link | Link | Your Link
Copyright © 2017. DPD PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN - All Rights Reserved