Home » » "Sisi Lain Lembaga Survey dan Kecurangan Pemilu Sistemik" by @Yusrilihza_Mhd

"Sisi Lain Lembaga Survey dan Kecurangan Pemilu Sistemik" by @Yusrilihza_Mhd

Written By PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN on Rabu, 23 Oktober 2013 | 16.54



Oleh Yusril Ihza Mahendra 
@Yusrilihza_Mhd on twitter

23/10/2013

1.    Saya ingin berkomentar mengenai lembaga survey Pemilu yg akhir2 ini sering bikin menghebohkan dunia politik kita.

2.    Kita sdh tahu sama tahu bhw lembaga2 survey yg menjamur itu bukanlah lembaga yg murni akademis, tetapi lembaga professi yg komersial.

3.    Tidak saya pungkiri bhw dalam bekerja lembaga2 survey itu menggunakan metode2 akademis. Namun aspek komersialnya tdk dpt diabaikan pula.

4.    Parpol atau politisi yg akan berkompetisi, sudah lazim meminta lembaga survey melakukan kegiatannya.

5.    Tujuannya bukan semata2 untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya, tetapi juga untuk membentuk opini publik.

6.    Tidak jarang suatu lembaga survey sdh menandatangani kontrak dg parpol atau politisi utk jangka waktu tertentu.

7.    Besarnya nilai kontrak tentu sesuai kemampuan partai atau politisi ybs. Makin besar uang, makin canggih lembaga surveynya.

8.    Biasanya laporan hasil riset ada 2 macam. Satu yg benar hanya utk kepentingan internal, yg gak benar utk kepentingan publik.

9.    Hasil survey yg gak benar dan disulap itulah yg dijadikan komsumsi untuk mempengaruhi opini publik.

10.    Hasil survey yg disulap itu dipublikasikan secara luas melalui jaringan media sehingga menjadi kontroversi.

11.    Hasil survey yg disulap itu bisa dijadikan sbg bagian dari upaya kecurangan pemilu secara sistemik.

12.    Melalui pengumuman hasil survey yg meluas itu, pelan2 opini publik akan terbentuk, mana partai atau tokoh yg unggul, mana yg memble.

13.    Kalau opini sdh terbentuk, langkah selanjutnya merekayasa perolehan suara agar pas seperti hasil survey.

14.    Makin kacau dan tdk akurat DPT, rekayasa akan makin mudah. Surat suara yg berlebih, bisa dicoblos sendiri utk menangkan suatu parpol.

15.    Berbagai trik untuk mengatur perolehan suara dilakukan sejak pps, desa, ppk sampai kabupaten kota.

16.    Luasnya wilayah negara kita membuat pengawasan penghitungan suara menjadi sangat sulit dan rumit. Ada potensi untuk curang disini.

17.    Tiap kali Pemilu, IT KPU selalu ngadat, pengumpulan suara lamban dan membosankan.

18.    Keadaan ini membuat orang lelah, apatis dan akhirnya putus asa serta tdk perduli lagi.

19.    Dalam keadaan spt itu praktek jual beli suara, transaksi pemindahan suara dari 1 parpol ke parpol lain terjadi dg mudahnya.

20.    Yg dapat melakukan kecurangan sistemik itu hanya mereka yang kuat secara politik, birokrasi dan finansial.

21.    Akhirnya Pemilu ditentukan oleh transaksi uang dan kekuasaan. Suara rakyat dipermainkan dan dimanipulasi. Kedaulatan rakyat hanya mimpi.

22.    Akhirnya apa yg terjadi? Hasil akhir pemilu persis seperti hasil survey yg sebelumnya sdh dicekokkan kepada publik.

23.    Rakyatpun akhirnya dapat menerima urutan pemenang pemilu, tokh sdh cocok dg hasil survey jauh hari sblm pemilu yg sdh ada di otak mereka.

24.    Kalau demikian, mk bukan lembaga survey itu yg canggih bisa memprediksi hasil Pemilu.

25.    Tapi sebaliknya, hasil pemilu yg direkayasa secara sistemik agar hasilnya sesuai dengan hasil survey.

26.    Demikian twt saya, semoga mencerahkan mengenai sisi lain survey dan hasil Pemilu di negeri yg makin antah berantah ini. Terima kasih.
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar



 
Support : Link | Link | Your Link
Copyright © 2017. DPD PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN - All Rights Reserved