Para Jenderal Mesir Alami Depresi Berat

Oleh Zulfi Akmal
Al-Azhar Cairo

***

Sudah beberapa kali saya dapat cerita tentang gaya hidup para jenderal di Mesir, yang membuat saya berpikir; apa kebahagiaan yang sebenarnya?

Seorang teman yang pernah menjadi guru privat seorang anak jenderal menceritakan bahwa hidup sang jenderal selalu bagaikan orang ketakutan. Bila ia pulang, kondisi harus siap, seolah-olah seluruh anggota keluarganya prajurit militer. Ia tidak mau tidur sekamar dengan istrinya. Di saat tidur selalu dikelilingi dengan senjata api yang siap meledak kapan pun ditarik pelatuknya. Suasana curiga selalu meliputi kondisi rumah.

Di tempat lain ada jenderal yang tidak bisa tidur sebelum meminum obat penenang. Ada juga yang harus mabuk dulu baru bisa tidur. Apa yang membuat mereka mempunyai perasaan seperti itu? Bukannya semakin tinggi pangkat, kita akan semakin bahagia dan nyaman dalam hidup?

Sementara di pojok lain dengan mudah kita saksikan penjual sayuran dan buah-buahan tidur dengan nyenyaknya di pinggir jalan, di emperan toko, atau di atas gerobak. Tidak peduli musim panas atau musim dingin. Tidak terganggu dengan bunyi kendaraan, teriakan orang yang lalu lalang, ledakan marcon, dan terpaan debu padang pasir.

Memang aneh kehidupan manusia. Di gedung sana ada orang yang menderita dengan segala fasilitas dan nikmat yang serba mewah, ketika di sudut lain ada yang bahagia dengan segala kesederhanaan dan kekurangan yang ia miliki.

Ketawa di gubuk lebih nikmat dari pada menangis di istana.