“Dengan dana Rp. 1 milyar per tahun, warga bisa leluasa mengelolanya untuk mendongkrak taraf kehidupan ekonominya,” kata pria yang akrab disapa Bang Idrus ini di Jakarta dalam siaran persnya, Selasa (22/3/2016).
“Pelayanan keliling yang sekarang diterapkan itu bagus, tapi kita juga perlu menempatkan aparat di setiap RW. Pelayanan jemput bola hari ini harus juga ditopang dengan hadirnya birokrasi (PNS) untuk turut langsung menyalani warga di Kantor RW secara prima,” jelas Idrus.
Ia megatakan, dasar pertimbangan penempatan PNS pada tiap RW karena sebagian besar warga Jakarta memiliki aktivitas super padat dan super sibuk. Oleh karena itu, aparat perlu mendekatkan diri kepada masyarakat. Penempatan PNS di tingkat RW ini merupakan salah satu program yang digagas oleh Muhamad Idrus yang disebut sebagai 1 PNS 1 RW.
Program berikutnya bernama 1 Koperasi 1 RW. “Kita juga perlu mendirikan koperasi di setiap RW di Jakarta,” kata Muhamad Idrus, yang juga ketua Koperasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta ini.
Calon gubernur yang disebut sebagai Darah Baru Jakarta tersebut mengungkapkan, kesenjangan ekonomi warga Ibukota saat ini semakin lebar. Pemprov DKI Jakarta perlu memperhatikan warga kelas menengah dan ke bawah, sehingga pembangunan Kota Jakarta tidak hanya terpatok pada daerah di sekitaran Thamrin-Sudirman tapi lebih dalam lagi masuk sampai ke level paling bawah, yaitu Rukun Warga (RW). (IP)
0 komentar :
Posting Komentar