Home » , » Liqo Yukk....

Liqo Yukk....

Written By PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN on Rabu, 25 Mei 2016 | 11.27

Apa sih Liqoq itu ? Mau tau ?  Yuk baca sekilah kajian tentang liqoq. Bismillah ....
     Assallamu’alaikum readers, ada saat ini, banyak kita temukan hilangnya ruhiyah dan mentalitas seorang pemuda Islam dalam beribadah dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Tidak semangat dalam belajar, malas mudah menghinggapi pemuda jaman sekarang.

Dalam beribadah setengah-setengah, tidak sepenuh hati menjalankan, sholat sering dilalaikan, infaq dan sedeqah tidak optimal dan masih banyak permasalahan generasimuda Isalam yang kita temukan. Jika kita kupas masalah tersebut, maka akan sia-sia, lebih baik kita membahas tentang solusi untuk semua permasalahan tersebut. Solusinya yaitu ayo mengikuti liqo (halaqoh). Pasti reader pada bertanya-tanya emang apa itu liqoq ? segitu pentingnya yaa bagi muslim ? Bacalah kalimat selanjutnya ya



     
Apa sih Liqoq itu ? Secara bahasa halaqah artinya lingkaran dan liqo` artinya pertemuan. Secara istilah halaqah berarti pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar.  Istilah halaqah ini sangat umum di timur tengah dan biasa dilakukan di banyak masjid. Materinya bisa berkaitan dengan kitab tertentu seperti aqidah, fikih, hadits, sirah dan seterusnya. Contoh yang paling mudah bisa kita dapati di dua masjid Al-Haram, Mekkah dan Madinah. Setiap hari selalu dipenuhi dengan halaqah yang diisi oleh para masyaikh / ustaz yang merupakan pakar di bidangnya.
 
   Liqo umumnya sering dikaitkan dengan pengajian dalam format kelompok kecil antar 5 s/d 10 orang, dimana ada satu orang yang bertindak sebagai nara sumber yang sering diistilahkan dengan murabbi / pembina. Secara umum, format halaqah dengan jumlah terbatas ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah bahwa anggota dari halaqah itu biasanya adalah orang-orang yang sudah terpilih melalui semacam seleksi. Sehingga lebih mudah untuk penangannya ketimbang bila jumlahnya terlalu banyak. Sehingga kontroling dari murabbi bisa lebih sempurna.

Kekurangannya adalah apabila kemampuan sang murabbi ini terbatas baik dari sisi waktu, ilmu dan kemampuan dalam membina, sehingga menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Dari sisi ilmu dan wawasan, halaqah kecil ini akan sangat tergantung dari wawasan sang murabbi. Bila kemampuannya baik, maka umumnya anggotanya pun punya wawasan yang baik.  Sekedar ikut halaqah yang jam pertemuannya hanya 2 - 3 jam sepekan tentu sangat kurang bila tujuannya adalah mendalami ilmu - ilmu keislaman. Apalagi bila sang murabbi terbatas ilmu dan  kemampuan bahasa arabnya.  Tujuannya itu tidak lain hanyalah wasilah (sarana) yang bisa dimanfaatkan dalam rangka dakwah kepada Allah dan melahirkan generasi yang islami.

     Rasulullah Muhammad SAW ternyata juga liqo, jadi liqo yang kita laksanakan sekarang adalah implementasi dari ajaran Rasulullah kepada kita. Rasulullah juga berkumpul membentuk lingkarang dan mengkaji atau membahas tentang ajaran Islam kepada para sahabat. Dahulu, Rasulullah liqo di rumah Arqam bin Abil arqam. Dan setelah berkembangnya ajran Islam, Rasullullah dan para sahabt liqo di dalam masjid. Yuk kita simak hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Ketika beliau keluar, tiba-tiba beliau dapati para sahabat dalam halaqah (lingkaran). Beliau bertanya, “apakah yang mendorong kalian duduk seperti ini?” Mereka menjawab, “Kami duduk berdzikir dan memuji Allah atas hidayah yang Allah berikan sehingga kami memeluk Islam.” Maka Rasulullah bertanya, “Demi Allah, kalian tidak duduk melainkan untuk itu?” Mereka menjawab, “Demi Allah, kami tidak duduk kecuali untuk itu.” Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya saya bertanya bukan karena ragu-ragu, tetapi Jibril datang kepadaku memberitahukan bahwa Allah membanggakan kalian di depan para malaikat.”

     Dan dalam riwayat lain. “Tidaklah suatu kaum berjumpa di suatu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitabullah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi majelisnya, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka dengan bangga di depan malaikat-malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah) Dari kedua hadits di atas, sangat dijelaskan keutaman atau fadhilah kita berhalaqoh atau liqo, yaitu kita akan diberikan rahmat dan naugan oleh Allah, serta Allah menyebut-nyebut kita dengan bangga di depan para malaikat-Nya.

Sungguh luar biasa keutamaan dalan liqo, tidak ada majelis ilmu lain yang dibicarakan seperti hadits di atas. Di dalam majelis/perkumpulan lainnya, jarang yang akan di berikan rahmat dan naugan dari Allah. Sebagaimana di ungkapkan oleh syaikh Ali Abdul Halim Mahmud dalam bukunya, tujuan -umum maupun khusus- sebuah halaqoh adalah sbb:

Halaqoh merupakan tahapan awal yaitu perubahan individu ( islah al – fard) dari beberapa tingkatan amal selanjutnya. Tahapan awal ini adalah membentuk kepribadian muslim ( as sakhsiyyah al islamiyah ), dg mewujudkan berbagai aspek yg dpt membangun kepribadian islami seutuhnya baik dari aspek aqidah, ibadah, akhlaq, tsaqofah, dll — ingat 10 muwashofat tarbiyah.
Mengukuhkan makna ukhuwah dalam diri mutarobbi, karena dia adalah ukhuwah krn Allah, karena islam dan semangat berwasiat dlm kebenaran dan kesabaran.

Melatih diri untuk mengemukakan pendapat secara bebas, mau mendengarkan pendapat orang lain dengan lapang dada serta pikiran yg terbuka, serta mendiskusikannya shg menjadi jelas kebenarannya. Dengan tidak meninggalkan adab-adab dalam halaqoh.
Mengembangkan potensi –yg dimiliki setiap mutarobbi- serta mengarahkan nya dalam program-program amal yang bermanfaat bagi umat.

Memperdayakan tarbiyah dzatiyah pd masing-masing muttarobi, dengan asumsi bahwa dirinyalah yg paling tahu dg kondisi -ruhiyah, psikologis, akhlaq- masing-masing.
Bekerja sama dan saling tolong menolong ( ta’awun ) dalam memecahkan setiap permasalahan baik permasalahan pribadi maupun permasalahan umat.

     Lalu apa Peran Murabbi dalam menangani masalah mad`u-nya ? Murabbi sebenarnya memiliki peran yang sangat signifikan dalam membina dan membentuk binaannya. Secara umum, sosok murabbi yang ideal adalah yang bisa menjadi sosok seorang ayah yang mengayomi, seorang guru yang mengajarkan ilmu, seorang sahabat sejati dan juga seorang pimpinan yang menunjuki.  Berbeda dengan guru atau dosen yang tugasnya melemparkan materi dan pergi, murabbi justru bertugas untuk menemani dan hidup bersama dengan para binaannya, memberi teladan langsung dan juga menjadi sosok panutan.  Karena itu tugas seorang murabbi sungguh sangat berat dan sukar. Karena harus merangkap sekian banyak peran dan tugas. Tapi hadirnya seorang murabbi ideal memang sebuah keharusan meski jalan menuju kesana penuh onak dan duri.

     (Segenap keinginan hati dari penulis)  > Wahai ukhtifillah, ana mencintaiMu karenaNya, lalu bagaimana bisa ukhti pergi begitu saja tanpa pernah hadir dalam liqoq yang terdahulu pernah kita lakukan bersama dengan yang lain. Wahai Ukhtifillah, hadirlah kembali dan ramaikan lingkaran majelis-majelis yang dibanggakan para malaikat ini. Sesungguhnya ana hanya ingin kita menolong agama-Nya bersama dan terus menerus membangun ukhwah islamiyah kita dalam liqoq ini. Yukk hadir liqoq’ (dwimarista)

Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar



 
Support : Link | Link | Your Link
Copyright © 2017. DPD PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN - All Rights Reserved