Home » , , » KENAPA HARUS RUSUH?

KENAPA HARUS RUSUH?

Written By PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN on Minggu, 06 November 2016 | 18.20


KENAPA HARUS RUSUH?
===================

Saya selesai mengikuti aksi damai menjelang isya, karena harus menemani Ustadz memenuhi janji beliau pada beberapa orang. Saya, Ustadz dan seorang teman beranjak dari tempat duduk yang berjarak 15 meteran dari Mobil Komando.

Saya pulang saat do’a dari Ustadz Arifin Ilham sudah selesai, dan juga nyanyian lagu “...bersyukur padaMu, ya Allah... Engkau jadikan kami saudara, hilanglah semua perbedaan...”

Kami bertiga masuk ke kompleks Monas, dan saya takjub bahwa di sana banyak sekali orang dengan beragam aktivitasnya. Biarpun Habib Rizieq menyatakan “kita Jama’ Takhir”, tapi ribuan kawan di Monas sudah sibuk dengan sholatnya. Saya yakin mereka risih menunda sholat, karena sebagian besar adalah para pemakmur masjid. Suasana malam yang ramai tapi damai ini malah mengingatkan saya pada pengajian Majlis Rasulullah atau majelis habaib yang semisalnya.

Di situ kami berbaur dengan bapak-bapak polisi, TNI dan para sukarelawan yang mendirikan posko. Ada yang tidur mendengur keras mengundang tawa temannya. Ada yang duduk selonjoran bersebelahan demonstran-TNI-Polisi dengan kaki celana digulung untuk mengambil air wudhu. Ada demonstran-Polisi yang ngopi bareng. Bahkan ada seorang polisi anti huru-hara dengan pakaian lengkapnya yang dikerubutin beberapa santri muda. Mereka penasaran dengan seragamnya yang mirip Robocop. Mereka tertawa-tawa.

Ada lagi beberapa anak muda yang mendekati ibu-ibu polwan sambil cengar-cengir. Entah apa yang mereka obrolkan. Saya duga sih minta foto bareng...

***

Saya menyusuri lautan peserta aksi, melawan arus karena mayoritas masih duduk menunggu. Wajah mereka setengah lelah setengah bahagia, karena seharian diberikan taujih dari para ulama’ tiada hentinya. Kapan lagi bisa memuaskan ruhiyah dengan menyimak nasihat yang beruntun dari para ‘Ulama?

Bahkan kami diruqyah oleh Syaikh Abu Jibriel dengan ayat kursi. Kata beliau biar setan menjauh dan tidak mengganggu kami.

Belum lagi tilawah Syaikh ‘Ali yang membuat banyak jama’ah tersedu-sedu.

Belum lagi do’a Ustadz ‘Arifin yang menggetarkan serta meluruhkan hati.

Selain tentunya ada guyonan dari Ahmad Dhani yang katanya “ingin katakan **** tapi tidak boleh!”

Juga senandung Bang Haji Rhoma serta lagunya Haji Lulung.

Sungguh, saya merasa ini Tabligh Akbar, bukan Unjuk Rasa. Hati merasa lapang dan kaki bahkan tidak terasa letih...

Yang ada hanya rasa bahagia...

***

Jadi, ketika saya sampai di Masjid Al-Hikmah dan mendapat kabar bahwa suasana sedang rusuh, ada mobil dibakar, ada tembakan gas air mata, letupan petasan, bahkan para ‘ulama terluka, saya benar-benar bingung...

Bagaimana mungkin terjadi kerusuhan?

Bagaimana mungkin massa menjadi marah dan bertikai dengan aparat?

Kenapa harus bertikai padahal terakhir saya ikuti mereka menangis tersedu-sedu mendengar do’a-do’a yang dipanjatkan?

Rusuh itu harus ada alasannya. Dan alasannya haruslah alasan yang menyesakkan dada.

Rusuh itu harus berawal dari kemarahan. Dan marah biasanya muncul dari orang-orang yang berdiri, loncat-loncat, teriak-teriak “Ganyang! Gantung! Bunuh!” serta dorong-dorongan dengan aparat.

Rusuh tidak mungkin muncul dari jama’ah aksi yang mayoritasnya dalam posisi duduk.
Rusuh tidak mungkin muncul dari jama’ah yang sebagiannya tertidur pulas karena berasa mendengarkan kajian atau khutbah jum’at.

Rusuh tidak mungkin muncul dari jama’ah yang malam itu sibuk menyerbu tukang jajanan karena kelaparan dan kehausan.

Rusuh tidak mungkin muncul dari jama’ah yang sibuk memunguti sampah karena takut mengotori halaman rumah presiden.

Rusuh tidak mungkin muncul dari jama’ah yang sibuk foto-foto rekam-rekam sambil ketawa-tawa karena menganggap sedang berpiknik.

***

Jadi, siapapun orang yang menyebabkan kerusuhan, itu adalah orang dari kelompok yang berbeda sama sekali, yang tidak senang dengan kebaikan kaum muslimin. Yang tidak mendengarkan nasihat apapun dari para Ulama.

Dari orang-orang yang ingin menyampaikan kabar pada dunia bahwa demo umat Islam adalah Demo Anarkis, lalu meraup keuntungan dari kebohongan itu...

Bagi Anda para pembuat rekayasa makar tersebut, semoga Allah berikan hidayah, atau dihukum dengan hukum-Nya yang adil...

Abu Qawwam
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar



 
Support : Link | Link | Your Link
Copyright © 2017. DPD PKS KOTA PADANGSIDIMPUAN - All Rights Reserved