padangsidimpuan.pks.id – Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Padangsidimpuan menggelar Kajian Muslimah pada Sabtu (17/11/2018), yang di isi oleh Dr. Hj. Femina Sagita Borualogo, MA
Acara dibuka dengan sebuah ayat, yang berisi tentang permohonan agar diberi istri - istri dan keturunan sebagai penyejuk hati.
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
"Kemudian timbul sebuah pertanyaan, bagaimana menjadi sebuah "qurrota a'yun" bagi para suami kita?", ujar Femina, begitu Ustadzah tersebut sering di panggil.
Pertama, Memenuhi kebutuhan suami dalam segala aspek, yaitu jasadiyah, ruhaniyah dan fikriyahnya.
Kedua, Memahami karakter negatif dan positif suami, sehingga bisa menerima semua karakter suami, dan berlapang dada menerima kekurangannya dan bahkan ia akan berusaha mencari jalan keluar agar kekurangan suaminya itu bisa ia atasi/tutupi. Ketiga, Menghindari hal-hal negatif terkait :
- menceritakan keburukan suami kepada orang lain, menceritakan rahasia rumah tangga kepada pihak lain, membesar2 kan masalah, cemberut dan ngambek, mendiamkan suami lebih dari tiga hari, pisah ranjang, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bertengkar, terutama di depan anak-anak sangat dilarang.
"Mustahil seorang suami bisa berhasil dalam kegiatan dakwahnya tanpa dukungan seorang istri, musyahil anak - anak dalam sebuah keluarga menjadi hebat tanpa kehadiran seorang ibu yang hebat juga." tutup Femina.
Maka peran Ummahat sangat penting dalam keluarga dakwah, yaitu sebagai penopang utama dari waj'alnaa Lil muttaqiina imaama. [humaspkspsp]
0 komentar :
Posting Komentar